Kamis, 23 September 2010

Menyusuri Perjalanan P.Raya - Nangabulik

Andhana Mobil,

Minggu, 12 September 2010 Andhana Mobil berkesempatan untuk mencoba menelusuri perjalanan darat lintas selatan dengan rute Palangka Raya - Nangabulik (Lamandau). Jalur ini merupakan salah satu lintasan strategis yang menghubungkan antara Provinsi Kalimantan Barat dengan Provinsi Kalimantan Tengah.

Perjalanan menggunakan Toyota Innova, dimulai sekitar pukul 09.30 wib setelah terle
bih dulu mengisi penuh tangki bahan bakar di SPBU jalan Rajawali, P.Raya. Rute pertama yang ditempuh adalah P.Raya - Sampit (Ibukota Kabupaten Kotawarigin Timur), jarak tempuh P.Raya - Sampit sepanjang 210 Km ini terlebih dahulu melalui kota Kasongan (ibukota Kabupaten Katingan, Kabupaten hasil pemekaran dari kabupaten Kotawaringin Timur). rute P.Raya – Kasongan ditempuh dalam waktu kurang lebih 1 jam dengan jarak tempuh sekitar 80 km. kondisi jalan dari P.Raya – Kasongan aspal mulus dan badan jalan yang lebar.

Keluar dari kota Kasongan menuju arah desa Pelantaran jalanan mulai sempit, badan jalan yang sempit dirasakan karena di bahu kiri kanan jalan tergerus air sehingga menimbulkan lubang-lubang yang cukup dalam dan berbahaya, pengemudi dituntut untuk lebih berhati-hati dan sabar karena banyak sekali mobil-mobil yang juga melintas dari arah berlawanan dan sama-sama berupaya untuk menghindar lubang di bahu kiri kanan jalan.

Di wilayah Desa Pelantaran ini ada beberapa warung makan dan bisa menjadi lokasi peristirahatan setelah menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam dari P.Raya. setelah cukup beristirahat perjalanan dilanjutkan dengan menempuh rute Pelantaran – Sampit. Kondisi jalan masih hampir sama dengan kondisi jalan sebelumnya, ditambah dengan banyaknya kerusakan bukan hanya di bahu kiri kanan jalan saja tapi juga di tengah jalan banyak lubang-lubang sehingga kendaraan tidak dapat melaju dengan normal. Kondisi jalan seperti ini di alami hingga sampai daerah Kecamatan Kota Besi.

Di wilayah Kota Besi mobil kembali mengisi penuh tangki bahan bakar di SPBU,
kemudian melanjutkan perjalanan ke Sampit. Waktu tempuh dari Kota Besi – Sampit kurang lebih satu jam perjalanan, tiba di sampit sekitar pukul 15.00 wib. Perjalanan dilanjutkan dengan rute Sampit – Simpang Runtu dengan jarak tempuh sekitar 188 km. Rute Sampit – Simpang Runtu merupakan rute yang sama untuk Sampit – Pangkalan Bun (Kabupaten Kotawaringin Barat). Dalam perjalanan Sampit – Simpang Runtu akan sering melihat hamparan kebun sawit di sisi kiri kanan jalan dari beberapa perusahaan perkebunan yang beroperasi di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kotawaringin Barat.

Kondisi jalan Sampit – Simpang Runtu relatif baik walau masih sering dijumpai lubang-lubang yang menganga di badan jalan dan di bahu kiri kanan jalan akibat gerusan air. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih tiga jam akhirnya tiba di Simpang Runtu sekitar pukul 18.00 wib. Simpang Runtu ini merupakan pintu keluar masuk untuk menuju ke Kabupaten Lamandau (ibukota Nangabulik) dan Kabupaten Sukamara (ibukota Sukamara) dan juga jalur untuk menuju ke Kudangan perbatasan Kalten
g – Kalbar.

Kondisi jalan dari S
impang Runtu – Nangabulik kondisinya sangat baik, aspal mulus dan lebar. Karena masuk ke Simpang Runtu pada malam hari maka pengemudi mengandalkan sinar lampu mobil dan rambu-rambu lalu lintas yang ada. Perjalanan Simpang Runtu – Nangabulik memakan waktu kurang lebih satu jam dengan jarak tempuh sekitar 70 km. setelah melalui jalanan yang naik turun dan tikungan-tikungan tajam akhirnya sekitar pukul 19.00 wib Andhana Mobil tiba di kota Nangabulik.

Pagi harinya A
ndhana Mobil berkesempatan untuk melihat-lihat kota Nangabulik ditemani oleh seorang teman yang merupakan putra asli Nangabulik. Menurut informasi yang diterima bahwa untuk menuju ke Kudangan perbatasan Kalteng – Kalbar dapat menempuh waktu kurang lebih 2 jam dengan kondisi jalan yang baik.

Senin, 13 September 2010 sekitar pukul 10.00 Wib akhirnya Andhana Mobil kem
bali melanjutkan perjalanannya pulang ke P.Raya dan tiba di P.Raya sekitar pukul 19.00 wib

Selasa, 21 September 2010

Ijin Travel Banyak Belum Lengkap

Muara Teweh,
Masih banyak perusahaan angkutan antar jemput dan angkutan sewa (rental) yang beroperasi di Kabupaten Barito Utara belum memiliki ijin lengkap. hal ini terungkap saat Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika bersama Polres Batara dan Organda melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah pengusaha angkutan.

Menurut Kepala Dinas Dishubkominfo Kabupaten Barito Utara, Drs. Tenggara ada sebanyak 20 perusahaan angkutan antar jemput dan angkutan sewa yang beroperasi di Muara Teweh, dari sekian banyak perusahaan tersebut belum semua memiliki ijin yang lengkap. beberapa angkutan antar jemput yang sudah memenuhi persyaratan (resmi) seperti Gawi Dharma Utama, Doa Ibu Terseyum, Doa Mama, Aria Travel, Maesa Tour, Arjuna Travel, dan Ading Begaya. Sementara beberapa jasa angkutan lainnya seperti Satama Mandiri Travel, Tulus Travel, Travel Gaza kendaraan yang dioperasikan tidak sesuai dengan perijinanannya dimana mobil masih menggunakan plat hitam dengan kode daerah DA..RC atau KH...RC atau KT, sehingga disarankan untuk memutasi menjadi plat kuning.

Lebih lanjut Tenggara mengatakan untuk Putri Borneo Travel, Bintang Baru Travel, CV.Munir Wati Travel, dan CV Trans Sampoerna Perdana dihimbau agar loket penjualan tiket agar segera ditutup karena tidak memiliki ijin baik angkutan antar jemput maupun angkutan sewa.

sumber : Kalteng Pos, 17 September 2010